Our social:

Monday, December 21, 2015

Sedih Kisah Tony dan Lukman (KISAH NYATA TEMAN SEJATI)

Sedih
Tony dan Lukman adalah teman yang sangat akrab, mereka berteman dari kecil bahkan mereka sudah seperti saudara. Dari kecil mereka selalu bermain bersama, hampir dimana ada Tony disitu pasti ada Lukman bahkan sebaliknya.

Sampai mereka beranjak dewasa kekompakan pertemanan mereka bahkan semangkin erat. Kalau dirumah salah satu dari mereka ada kesibukan pasti mereka saling membantu. Bahkan kadang-kadang ada orang bilang kalau mereka itu tidak normal jangan-jangan ada kelainan, ya gak salah sih kalau ada pandangan miring tentang ke akraban mereka.

Semangkin mereka selalu diledek karena kelengketan mereka itu malah menjadikan mereka tambah semangkin akrab saja, hingga pada suatu hari si Tonny dapat kabar dari Pamannya yang merantau di kota Jakarta untuk ikut membantu usahanya.

Tonny lalu pergi kerumah si Lukman untuk memberitahukan kabar itu, Lukman terlihat sangat sedih dia tidak bisa membayangkan kalau sampai jauh dari temannya itu, tapi Lukman mencoba untuk menutupi kesedihannya itu. Sebenarnya dalam hati Tonny dia juga tidak mau berpisah dengan teman yang sudah dia anggap seperti saudaranya itu.

Hingga datanglah hari dimana Tonny harus pergi untuk merantau ke Jakarta untuk membantu pamannya. Tonny berpamitan dengan kedua orang tuanya dan juga Lukman. Tesirat wajah penuh kesedihan di antara mereka. Lukman pun ikut mengantar Tonny sampai ke terminal, Lukman mengucapkan sepatah kata pada Tonny " Teman aku akan selalu menunggu kamu, aku akan selalu merindukan hari-hari dimana kita selalu mengisinya bersama-sama, semoga kamu jadi orang sukses di Jakarta. ". Tonny dan Lukman berpelukan, terlontar kata dari mulut si Tonny " Teman tunggu saja nanti aku akan menjemput kamu ke Jakarta biar kita bisa bersama-sama lagi." akhirnya bus yang ditumpangi Tonny pun berangkat, Lukman terus memandangi bus yang semangkin lama semangkin menjauh hingga hilang dari pandangan, Lukman pun beranjak pulang.

Kini Lukman menjalani hari-harinya sendirian, ya sebenarnya dia juga banyak teman tapi mereka semua berbeda Tonny lebih mengerti dia. Hari demi hari, bulan demi bulan tidak terasa, Lukman selalu menunggu kabar dari Tonny " ya pada waktu itu dikampung belum ada HP ". 

Sudah 1 Tahun Tonny ada di Jakarta, dia sangat rindu dengan temannya si Lukman. pada suatu malam Tonny tertidur dan dia bermimpi bertemu Lukman, dia melihat Lukman sangat berbeda tubuhnya kurus rambutnya tidak terawat, Tonny menghampiri Lukman " Lukman kamu kenapa, apa kamu sakit" Lukman hanya diam tidak menjawab. Lalu Tonny merangkul Lukman " Lukman ini aku Tonny kamu tidak senang aku pulang apa kamu tidak kangen sama aku" Lukman lalu berdiri dia hanya menjawab " Kangen aku kangen banget sama kamu " tapi Tonny terkejut karena tiba-tiba Lukman pergi. Tonny berteriak memanggil Lukman " Lukman kamu mau kemana..Lukmannn...Lukmannn " sampai Tonny terkejut karena dibangunkan sama bibinya " Tonny kamu kenapa, kamu mimpi ya..? " Tonny terbangun dia heran dengan mimpi yang baru saja dia alami.

Pagi harinya Tonny menemui Paman dan Bibinya, Tonny ingin mengutarakan kalau dia pernah ingin mengajak Lukman untuk ikut kerja bersama dia. Paman Tonny pun mengijinkan kalua Lukman boleh ikut kerja bersama Tonny, seperti baru saja menang lotre 1 milyar Tonny sampai kegirangan, akhirnya dia bisa bersama-sama Lukman lagi. Tonny pamit sama Pamannya kalau nanti sore dia mau ijin pulang kampung dulu untuk menjemput Lukman dan Pamannya pun mengijinkan dan memberikan uang saku untuk Tonny.

Pada sore harinya Tonny langsung bergegas berangkat dia sudah tidak sabar mau memberikan kejutan ini sama Lukman. Di terminal Tonny mendapat bus yang berangkat lebih awal, kalau jam segini udah berangkat pasti sampai kampung masih subuh, nanti aku bakalan bikin kejutannh tunggu saja kamu teman. Bus pun berangkat pergi meninggalkan terminal.

Betul saja sampai terminal masih gelap, Tonny lalu meneruskan naik bus kecil kekampung, ya dari terminal ke kampung Tonny mesti naik bus lagi terus di sambung naik ojeg. Sampai di desa **** Tonny turun dari Bus, dia langsung di samperin sama tukang ojeg " ngojeg mas " sapa si tukang ojeg. "Iya kang, kita ke desa **** ya" setelah itu ojeg langsung meluncur ke desa ****.

Rumah Tonny itu memang gak begitu jauh sama rumah Lukman ya kurang lebih 100 meter dan kalau kerumah Tonny pasti melewati rumah si Lukman dulu. Belum sampai rumah si Tonny meminta turun padahal masih lumayan jauh " Sampai sini saja Kang " pinta si Tonny, si Tonny lalu meneruskan dengan berjalan kaki " ah jalan saja itung-itung olah raga toh udah dekat ini " gumam si Tonny.

Tidak begitu lama sudah nampak rumah si Lukman dan Tonny terkejut karena pas  sudah dekat rumah Lukman dia melihat Lukman sedang duduk diteras rumahnya. " itukan Lukman, apa dia tahu kalau aku mau pulang kampung " betul saja ternyata itu Lukman. Terus Tonny langsung menghampiri " Hai....!!! kamu tidak kaget Luk (panggilan Tonny ke Lukman) kamu sedang apa diluar inikan masih gelap " Tonny bingung karena Lukman hanya diam, "kamu gak kangen yah sama aku" kata si Tonny lagi tapi Lukman tetap diam. " ya sudahlah, aku mau pulang dulu besok aku kesini, udah kamu masuk lagi ngapain sih diluar. Lalu Tonny berjalan menuju rumahnya.

Sampai didepan rumah dia langsung mengetuk pintu dan gak begitu lama pintu dibuka oleh ibunya, "Tonny kamu mau pulang kenapa tidak ngasih kabar dulu" tanya Ibu Tonny, " Kasih kabar pakai apasih Bu, ya mau pulang masa mesti kirim surat dulu bisa-bisa Tonny udah sampai rumah itu surat belum nyampai. "Bu Lukman kenapa sih tadi Tonny ketemu dia lagi duduk diteras rumahnya di tanya malah diam saja, apa dia marah sama Tonny Bu" celoteh si Tonny sambil menurunkan tasnya. Ibu Tonny terkejut mendengar ucapan Tonny " apa kamu tadi ketemu Lukman ", " Iya tadi ketemu dia lagi duduk diteras depan rumahnya, kena Bu kok Ibu terkejut gitu sih..??" balas si Tonny. "ah enggak udah kamu istirahat saja dulu besok Ibu ceritain.

Pagi harinya setelah Tonny bangun dia langsung bergegas mau mandi, dia sudah ingin bermain kerumah Lukman. Tonny heran pas dia keluar dari kamar dia melihat Bapak, Ibu dan saudara-saudaranya pada kumpul duduk diruang tamu " wah udah pada kumpul saja nih, pada kangen yah sama Tonny " lalu Tonny dipanggil sama Ibunya " sini Nak duduk dulu disini ", Tonny keheranan " ada apaan si Bu, Bapak ada apasih ini " Bapak Tonny kemudian bertanya pada Tonny " Ton, bener kamu semalam pas pulang ketemu Lukman..? " " iya Pak semalam pas Tonny pulang lewat rumah Lukman Tonny ketemu Lukman, gak tau tuh ditanya diam saja, memang dia lagi ada masalah iya Pak" Tonny bertanya pada Bapak soal tingkah Lukman yang aneh. " Tonny mungkin yang kamu lihat itu bukan Lukman " lanjut Ayahnya, " iya Tonny mungkin kamu salah lihat kali " sambung Ibunya.Tonny jadi tambah kebingungan " ah memangnya Tonny sudah rabun apa, semalam memang Lukman dia lagi ngelamun depan rumahnya " lalu Ibu Tonny menyuruh Ayah untuk memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Tonny tambah semangkin bingung " ada apasih Bu, Bapak " lalu sang Bapak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi " Tonny kamu yang sabar yah, Ton si Lukman itu sudah meninggal dan semalam itu pas tujuh hari meninggalnya dia " si Tonny terkejut dia tidak percaya " Bapak ngomong apasih, orang semalam Tonny baru ketemu Lukman kok ", " iya Ton, si Lukman sudah meninggal semalam itu pas tujuh hari mennggalnya dia " sontak si Tonny berteriak sambil menangis dia masih tidak percaya kalau Lukman teman karibnya sudah pergi untuk selamanya. " tidak Bu itu pasti bohong, semalam Tonny baru ketemu Lukman " sambil menangis Tonny terus berbicara kalau itu semua bohong. Siang harinya dia lalu pergi kerumah Lukman ditemani sama Ibunya, sampai dirumah Lukman dia disambut isak tangis Ibu Lukman, kemudian dia memeluk Ibu Lukman. " Tonny minta maaf Bu, disaat Lukman butuh Tonny tapi Tonny tidak ada disamping dia " sambil Tonny terus memeluk Ibu Lukman. Kemudia Tonny diajak untuk berziarah kemakam Lukman, sampai ditempat pemakaman Lukman Tonny menangis lagi " temanku kenapa kamu pergi ninggalin aku, ini aku pulang aku mau jemput kamu, aku mau ngajak kamu ikut ke Jakarta,,,Lukman..maafin aku teman " Tonny terus menagis ada rasa bersalah karena dia tidak bisa menemani disaat Lukman begitu membutuhkan kehadiran seorang teman.

Nah, itulah kisah nyata pertemana si Tonny dan si Lukman, semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah mereka. Dan semoga Lukman diberi tempat yang layak di sisi Allah SWT, Aamiin.

0 comments:

Post a Comment